Sejarah PPKS Indonesia (Materi PEKA-I) PPKS Indonesia

Inisiator KPPKS (Komunitas Pemuda Peduli Kesejahteraan Sosial)

Sejarah adalah pelajaran dan pengetahuan tentang perjalanan masa lampau manusia, mengenai apa yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan oleh manusia pada masa lampau, untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini dan mendatang untuk mengukuhkan hati manusia.

KONSEPSI/LATAR BELAKANG PEMIKIRAN PPKS INDONESIA

Kesejahteraan Sosial sebagai elemen penting dalam kemajuan suatu bangsa dan negara terkadang dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai hal biasa, padahal kesejahteraan sosial adalah elemen vital dalam kemajuan suatu bangsa dan negara. Kesejahteraan sosial secara umum hanya dipandang sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan yang dilakukan dalam event-event atau kejadian-kejadian tertentu, hal ini bertolakbelakang dengan esensi dari kesejahteraan sosial yang sangat terintegritas dengan seluruh aspek dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai permasalahan sosial semakin tampak dan menyebar di hampir seluruh daerah di Indonesia, tanpa adanya peran serta dari masyarakat, pemerintah dan penyandang masalah dalam mengatasi dan mengantisipasi hal-hal tersebut. Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab munculnya berbagai permasalahan sosial tersebut tetapi belum sampai ke akar permasalahan, sehingga masing-masing berjalan tanpa koordinasi dan komunikasi yang saling bertabrakan satu dan yang lainnya, padahal permasalahan sosial seharusnya ditangani secara terintegritas sehingga dapat menghasilkan output yang lebih maksimal.

Pengetahuan masyarakat tentang kesejahteraan sosial sangatlah minim, sehingga berbagai persepsi dan argumen keluar tanpa arah, membuat kesejahteraan sosial semakin jauh dari tujuan utamanya, dan hanya terfokus pada aspek kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat kemanusiaan. Masyarakat secara umum hanya melihat kesejahteraan sosial dengan sebelah mata, sehingga seakan menutup diri dan tidak melihat secara nyata akan permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan mereka.

Akibat dari keterbelakangan masyarakat dalam hal kesejahteraan sosial, maka munculah para stakeholder yang juga kurang memahami konsepsi dasar dari kesejahteraan sosial, sehingga seakan akan dipaksakan untuk menjabat di instansi-instansi terkait untuk sekedar mengisi kekosongan jabatan, baik di kalangan legislatif, maupun dikalangan eksekutif. Selain itu, kurangnya sosialisasi dan edukasi membuat masyarakat secara umum kurang peka dan memahami akan permasalahan-permasalahn yang terjadi di lingkungan mereka.

Peran pemuda sebagai tunas penerus bangsa dirasakan kurang maksimal dalam membantu terwujudnya kesejahteraan sosial di Indonesia, para pemuda seakan menutup mata dengan berbagai permasalahan yang terjadi, padahal seharusnya para pemuda menjadi garda terdepan dalam menangani dan mengantisipasi permasalahan yang terjadi di lingkungan mereka. Pemuda seharusnya dapat lebih peka dan aktif sebagai agen perubahan dan pemeran utama dalam pembangunan bangsa dan negara, bukan hanya dengan melakukan aksi sosial yang terkadang berujung anarkis atau merusak fasilitas umum, tapi seharusnya pemuda dapat menjadi pelopor dalam pembangunan bangsa dan negara melalui kepedulian dan kontribusi mereka.

FASE-FASE PERKEMBANGAN PPKS INDONESIA

Berdirinya Pemuda Peduli Kesejahteraan Sosial (PPKS) diprakasai oleh Rd. Zaky Miftahul Fasa seorang alumni Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, yang ketika itu berusia 23 tahun. Tentang sosok Zaky M. Fasa, dapat diceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa Zaky lahir di Bandung, Jawa Barat. seseorang yang memiliki mimpi besar pada tahun 2045 untuk kesejahteraan sosial di Indonesia. Independensi, sifat kritis, kepeduliaan dan rasa ingin berkontribusinya itulah yang membawanya untuk aktif di berbagai organisasi baik di tingkat Sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sampai di perguruan tinggi. Setelah lulus dari perguruan tinggi Zaky bertemu kembali dengan beberapa rekannya di perguruan tinggi yaitu :

1. Gilang Hartanto
2. Jana Achmad Nugraha
3. Asep Nuryana, dan
4. Ferdian Dwi Arsy Al-Qarni

Pertemuan singkat itu terjadi pada tanggal 14 April 2014 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Bandung. Dalam pertemuan tersebut mereka saling berdiskusi tentang dunia kesejahteraan sosial, permasalahan sosial hingga rencana kontribusi mereka di bidang kesejahteraan sosial. Sampai pada akhirnya kelima orang tersebut mendeklarasikan untuk membuat suatu wadah bagi pemuda untuk berkontribusi secara nyata dalam dunia kesejahteraan sosial yang bernama KPPKS (Komunitas Pemuda Peduli Kesejahteraan Sosial) 

KPPKS secara kegiatan masih bersifat terbatas dan fleksibel, dimana sebagai sebuah komunitas KPPKS hanya melakukan beberapa gathering dengan diskusi-diskusi kecil mengingat kesibukan masing-masing di dunia kerja. sampai di penghujung akhir tahun 2014 Gilang Hartanto, yang pada saat itu adalah praktisi pekerjaan sosial di salahsatu NGO bidang perlindungan anak bersama Jana Achmad Nugraha membangun sebuah media di bidang pekerjaan sosial bernama ISWC (Indonesia Social Work Channel) dan mulai merekrut beberapa anggota untuk bergabung, yang ditujukan sebagai salahsatu langkah untuk memperkenalkan dunia kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial ke khalayak umum.

Pada ulang tahun pertama KPPKS, tepatnya pada tanggal 14 April 2015 bertempat di Komp. Setra Dago, Jl. Setra Dago Utama No. 56, Antapani Bandung diadakanlah pertemuan dan diskusi tentang KPPKS yang dihadiri oleh:

1. Rd. Zaky Miftahul Fasa (Kabupaten Bandung)
2. Gilang Hartanto (Kota Bandung)
3. Jana Achmad Nugraha (Kota Bandung)
4. Deni Supriatna, dan (Kabupaten Bandung Barat)
5. Rama Septa Hiltona (Kota Bekasi)

Pertemuan tersebut membahas mengenai perubahan nama KPPKS menjadi PPKS, hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan para pendiri untuk membangun sebuah organisasi kepemudaan yang terstruktur sebagai wadah para pemuda-pemudi untuk berkontribusi di bidang kesejahteraan sosial. Rancangan organisasi dan berbagai hal yang berhubungan tentang organisasi dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dalam rentang waktu bulan april s/d Juni PPKS membuka open recruitment (rekrutmen anggota) bagi para pemuda-pemudi yang ingin bergabung bersama Pemuda peduli Kesejahteraan Sosial (PPKS). Pemuda Peduli Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah organisasi independen yang berazaskan pancasila dan UUD 1945, bernafaskan sosial masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pemuda/pemudi berusia 16-30 tahun yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan atau isu-isu sosial. 

Berdirinya PPKS Indonesia telah menjadi momentum konsolidasi bagi gerakan pemuda dan pemudi Indonesia untuk peduli dan berkontribusi bagi kesejahteraan sosial Indonesia, salah satunya dengan terbentuknya Pemuda Peduli Kesejahteraan Sosial (PPKS) sebagai wadah organisasi bagi pemuda dan pemudi untuk berperan aktif dalam analisis kebijakan dan perlindungan sosial juga berperan aktif dalam penanganan permasalahan sosial yang ada di Indonesia.

Sampai saat ini PPKS Indonesia masih melaksanakan kegiatan di seputar daerah Jawa Barat, dan masih terus berusaha untuk mengembangkan organisasinya ke seluruh Indonesia, sampai saat ini PPKS sudah mulai menginisiasi beberapa kota di Indonesia seperti di Kota Jogja, Kota Bandung, dan Kota Makassar, dan kota-kota lainnya walaupun masih dalam tahap persiapan. PPKS Indonesia mengajak bagi para pemuda dan pemudi untuk mengembangkan organisasi ini di provinsi, kota/kabupaten di seluruh Indonesia, mari kita laksanakan tanggungjawab kita sebagai pemuda untuk berkontribusi bagi daerah kita, 

mari peduli mari berkontribusi.

2 komentar:

  1. Majulah... Jayalah... PPKS Indonesia !

    BalasHapus
  2. Boleh minta nmr kontak (WA) nya, kita mau undang kawans2 utk menyampaikan materi di kelas kami

    BalasHapus